Rabu, 27 April 2011

Peringatan Hari Bumi 2011 MPALH UNP

Pada tahun 1969 seorang senator Ameraika Serikat, Gaylord Nelson, menggagas peringatan hari bumi. Gagasan ini muncul seiring dengan pemikiran Nelson tentang pentingnya mengangkat isu-isu lingkungan ke dunia internasional. Nelson yang juga seorang pelajar ini memandang bahwa isu lingkungan perlu untuk dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.

Akhirnya pada tanggal 22 April 1970, hari bumi diperingati untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Ternyata kegiatan ini mendapat sambutan yang menggembirakan dari masyarakat sipil. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan untuk memperingati hari bumi untuk pertama kalinya ini.

Gaylord Nelson, Penggagas Hari Bumi

Naaaaahhh,,,,sehubungan dengan peringatan hari bumi ini, MPALH UNP yang merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang kepecintaalaman dan lingkungan hidup juga ikut untuk memperingati Hari Bumi. Berbagai kegiatan yang berbeda dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati "hari" bumi.

Tahun ini MPALH UNP mengangkat kegiatan dengan tema "Kampanye Sepeda Keliling Sumatera Barat". Acara yang memakan waktu sekitar lima hari ini diselenggarakan oleh MPALH UNP dalam rangka ikut menunjukkan keprihatinan akan nasib bumi kita yang cuma satu ini. Selain itu kapanye sepeda ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mengurangi emisi carbon dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.

Suasana Pembukaan Kampanye Sepeda

Kampanye sepeda dengan jalur Padang-Pariaman-Padang Pariaman-Agam-Bukittinggi-Padang panjang-Tanah Datar-Kota Solok-Solok dan finish di Kota Padang ini berjalan dengan lancar. Dekeu, Faldi, Akank, Didi dan Tommy (atlet) dilepas oleh pembantu rektor III MPALH UNP di depan Rektorat UNP.

Selain ke empat atlet "tukang genjot" sepeda yang berlima di atas, masih ada beberapa orang yang jadi team pendukung dan operasioan lainnya yang ikut mengawal perjalanan ini. Setelah menghabiskan waktu selama sekitar lima hari di perjalanan, team kembali ke sekretariat MPALH UNP dengan selamat (dan sedikit sakit-sakit kaki,,,heheheheh,,,kaliang2 lo tu)

Atlet kampanye sepeda MPALH UNP

Apa yang diharapkan dari kegiatan ini ???
Sebenarnya hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kesadaran masyarakat di sepanjang jalur akan pentingnya isu lingkungsn seperti yang diungkapkan oleh Gaylord Nelson 31 tahun yang lalu. Setidaknya timbul sedikit kepedulian di pikiran masyarakat,,,,Ini Lho,,,bumi kita tuh sedang terancam,,,

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan menjaga bumi yang (lagi-lagi) cuma sebiji ini.
Oooopss,,,
Selamat untuk team, panitia kegiatan dan MPALH UNP yang telah mengadakan acara ini...
LESTARI !!!! untuk bumi kita (sekali lagi) yang cuma satu,,,,

Kamis, 31 Maret 2011

TRAINING DASAR ORGANISASI


Training Dasar Organisasi MPALH UNP 2011
Regenerasi tu penting Sob !!!!

Sabtu n Minggu (26-27 Maret 2011) yang lalu MPALH UNP telah berhasil melaksanakan suatu agenda tahunan yaitu Training Dasar Organisasi. Acara yang dikhususkan untuk angkatan terbaru ini (katanya) diharapkan akan memmbawa suatu perubahan bagi organisasi ini. Bukan hanya melahirkan anggota-anggota yang mahir di lapangan, tapi juga menghasilkan organisatoris-organisatoris ulung dari G 35 PKM UNP (Ini sih kata Pemateri Manajemen Konflik yang tidak lain tidak bukan adalah Ketum MPALH itu sendiri, Raju Latu Heru, paralu lo pake NAG nyo ko bang ???ndak usah lah ndak???)
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dibuka secara resmi oleh Pak Sudiro, perwakilan dari Pembantu Rektor III, yang seharusnya ngemong mahasiswa UNP. Dalam kesempatan ini Pak Sudiro ngoceh eh cerita panjang kali lebar kali tinggi tentang bagaimana seharusnya organisasi kemahasiswaan. Katanya MPALH merupakan salah satu UK yang aktif di UNP. Sempat ngomongin kegiatan MPALH yang extreme juga tuh bapak. “Butuh persetujuan orang tua kalo mau nyetujuin kegiatan kalian tuh”, gitu lah intinya (Jiah,,,kok malah ngomong nggak penting iah ???)
Dalam acara TDO tahun ini ada 5 materi yang wajib diikuti oleh peserta, 2 materi di hari pertama dan 3 materi di hari ketiga. Pada hari pertama peserta TDO mendapatkan materi tentang “Manajemen dan Koordinasi Organisasi”. Pak Perengki, dosen FE UNP, yang ngasih materi ini. Banyak banget yang didapat dari materi ini, salah satunya adalah tentang konsep manajemen dan fungsi manajemen. Di materi ini Pak Perengki sempat juga nunjukin tentang Green Management (malu saia, kayaknya ni bapak lebih concern ke lingkungan dari pada saya). Pak Perengki juga bilang kalo kita harus ngurangi pake baju itam (hikz…hikz…I Love Black), soalnya baju itam tu tingkat radiasinya lebih besar. Iya juga sih, waktu SMA kita kan sempat belajar Radiasi Benda Hitam di mata pelajaran Fisika. Materi kedua disampaikan oleh Kakanda Khaidir Anas, mantan ketua umum MPALH UNP n dewan pertimbangan tahun lalu (sekarang masih eksis di pengurusan MPALH UNP, saat ini Da Ir menjabat Kadept Kutikulum). Materi yang disampaikannya adalah tentang Fungsi dan Tanggung Jawab, materi ini lebih menekankan fungsi dan tanggung jawab anggota MPALH UNP. Dalam kesempatan kali ini Da Ir menjelaskan tentang AD/ART MPALH yang berkaitan dengan fungsi dan tanggung jawab anggota di MPALH UNP.
Materi ketiga disampaikan pada hari kedua TDO. Pagi-pagi, peserta sudah disodori materi tentang pembuatan surat-menyurat, proposal dan laporan. Pematerinya Pembina PPIPM (tetangganya MPALH), namanya Bapak Suparno. Pak Parno menjelaskan tentang surat-menyurat, sedikit mengoreksi surat yang dibuat oleh panitia TDO untuknya dan menyampaikan tentang pembuatan proposal penelitian. Selanjutnya setelah istirahat siang, peserta disuguhi materi “leadership” yang disampaikan oleh Da Eki, senior MPALH. Da Eki bercerita tentang bagaimana pemimpin itu sebenarnya dan dikaitkan dengan organisasi MPALH UNP. Da Eki juga banyak bercerita tentang bagaimana MPALH UNP itu dulunya. Materi pamungkas TDO MPALH UNP 2011 disampaikan oleh Saudara Raju Latu Heru yaitu Manajemen Konflik. Disini Ketum MPALH UNP Periode 2011 ini menyampaikan bagaimana pengelolaan konflik yang benar dan terarah. Apa-apa yang menjadi penyebab konflik, pengaruh positif dan negative konflik juga dibahas disini. 
Dari semua materi yang diberikan selama dua hari tersebut, sebenarnya adalah untuk Regenerasi MPALH UNP itu sendiri. Seperti yang disampaikan diatas tadi, bukan hanya santiang di lapangan, tetapi juga pandai dan pandai-pandai dalam berorganisasi. Dengan demikian nama MPALH UNP akan semakin besar. Kalau ilmu-ilmu yang dimiliki oleh senior-senior hanya disimpan sendiri gimana MPALH mau maju (betul gak sih, ???). Kegiatan seperti ini sangat penting untuk diadakan setiap tahunnya sebagai persiapan regenerasi di tubuh MPALH UNP.
Tapi acara ini tidak akan berjalan lancar kalau panitianya tidak bekerja habis-habisan. Thanks buat Febi Yulia Erita yang udah mau menjadi ketua panitia acara ini (kalau ndak ado uni, dak ka ado acara ko do un, heheheheh). Buat Buk Sek, Ilfi Rahmi, makasih banyak buat waktunya dah mau ngetik-ngetik mpe minjem laptop orang. Buk Ben, Desri Fagia Nonik, perhitungan yang mantap, hehehehe…Buat semua seksi yang udah bantuin sampai acara ini lancar banget (iya kan ???). Davit n Uni Ria, seksi Humas, thanks buat waktu n tenaga yang dah dikeluarin. Iim, dengan bantuan Yoni n Ami, yang dah batanggang buat bakwan n donat alias seksi konsumsi. Makasih team konsumsi, you save our 2 days in TDO,hehehehe…Buat Anggun, seksi acara, biarpun kerjanya rada gak bener tapi thanks lah (hehehehe,,,,pengakuan). Salute to Didi yang dah nyiapin perlengkapan selama TDO, kesana kemari bawak infocus pinjaman,,,,heeee….n seluruh anggota yang udah mendukung acara TDO.
Salute to MPALH UNP
Lestari !!!!

Rabu, 16 Februari 2011

Team XPDC Puteri Leuser MPALH UNP





Team XPDC Puteri Leuser MPALH UNP
Pada bulan Agustus 2010 MPALH UNP, salah satu organisasi kepecintaalaman di Sumatera Barat, berhasil memberangkatkan satu team ke tanah rencong, Aceh untuk melaksanakan Ekspedisi Puteri Leuser bertajuk "Kemenangan Menuju Kemerdekaan". Ekspedisi ini diberi nama XPDC Puteri Leuser karena memang team inti ekspedisi ini seluruhnya adalah wanita.
Inilah profil singkat team inti ekspedisi ini.

Yulira Amran  (nomor tiga dari kanan).
Gadis kelahiran Bukittinggi 2 Juli 1988 ini saat ini duduk di Semester 6 Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Padang. Masuk ke MPALH UNP dan terdaftar sebagai angkatan 23 pada tahun 2007. Ling-ling, begitu dia sering dipanggil di sekre MPALH, terdaftar sebagai anggota penuh MPALH UNP dengan nomor anggota 07. 23. 452 setelah menyelesaikan ekspedisi AP nya di Jawa Bali dan Lombok bersama 3 teman se angkatannya pada tahun 2007. Ekspedisi AP tersebut dinamakan Ekpedisi Puteri Jabalok dengan pencapaian mendaki 3 gunung di 3 pulau tersebut, yaitu Gunung Semeru, Gunung Agung dan Gunung Rinjani.

Afria Dewinda (nomor dua dari kanan)
Cewek ceria ini lahir di Palembayan, Agam pada tanggal 1 April 1990. Saat ini Yaya tengah menyelesaikan studi S.1 nya di Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Padang. Yaya terdaftar sebagai Anggota Muda angkatan 25 dengan nomor AM 09. XXIII. 277/AM.


Dwi Marsiska Driptufany (nomor dua dari kiri)
Pada saat menjalankan ekspedisi ini, Dwi menjabat sebagai Bendahara Umum MPALH UNP periode 2010. Mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Padang ini lahir di Dumai 13 Maret 1989. Dwi terdaftar sebagai angkatan 24 di MPALH UNP. Pemilik nomor anggota 08. 24. 447 ini dilantik menjadi anggota penuh MPALH UNP setelah menyelesaikan ekspedisi AP nya di dengan tema "Ekspedisi Edelweis" yang bertajuk inventarisasi bunga edelweis di Gunung Sianggalang dan Gunung Marapi.


Ningsih Angeline (nomor dua dari kiri)
Mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang ini lahir di Dumai 3 Juni 1989. Ningsih terdaftar sebagai anggota muda angkatan 25 yang dilantik pada tahun 2009 dengan nomor AM 09. XXIII. 275/AM.


Para srikandi ini dibantu oleh team pendukung dalam menjalankan XPDC Puteri Leuser, dan berikut adalah profil singkat team pendukung ekspedisi ini.


Asep Putera Utama (sudut kanan, memegang bendera MPALH UNP)

Mantan Kadept Rumah Tangga MPALH UNP periode 2010 ini lahir di Padang 22 Juli 1990. Saat ini asep tengah menyelesaikan studi nya di jurusan teknik Otomotif Universitas Negeri Padang. Asep terdaftar sebagai anggota muda mpalh UNP dengan nomor AM 09. XXIII. 268/AM. 

Candra Sukisman (sudut kiri memegang bendera Indonesia)
Candra sukisman Lahir di Lubung Basung, 26 Oktober 1988. Pemilik nomor anggota 09. 25. 460 ini dilantik sebagai anggota penuh MPALH UNP setelah menyelesaikan ekspedisi AP nya pada tahun 2010 dengan tema "Ekspedisi Sinta".Saat ini candra duduk di semester 8 di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Padang.



Minggu, 13 Februari 2011

LAPORAN PERJALANAN 
EKSPEDISI PUTERI LEUSER 
MPALH UNP 
2010

Minggu 01 Agustus 2010
Lestari alam Q….
Lestari Negeri Q….
Lestari MPALH UNP…..
Ganbate buat semua na…..
Pelepasan Tim ekspedisi puteri Leuser MPALH UNP dimulai pukul 10.00 wib di lapangan depan sekretariat MPALH UNP. Dimana tim inti terdiri 4 orang puteri yaitu: Lira, Dwi, Ningsih,dan Yaya sedangkan tim pendukung yang telah duluan berangkat yang berjumlah 2 orang yaitu: Asep dan Candra. Tim Ekspedisi Puteri Leuser MPALH UNP dilepas oleh perwakilan dari rektor, BAAK dan segenap anggota MPALH UNP.

Selesai acara pelepasan, tim berangkat menuju Medan pada pukul 12.30 wib dengan bus ALS. Ongkos ALS menuju Medan adalah 125 ribu/orang. Perjalanan menuju Medan selama satu hari satu malam.



Senin, 02 Agustus 2010
Tim tiba di terminal bus ALS Medan pada pukul 13.30 wib. Setelah nego ongkos Taxi, tim berangkat menuju Po.Raja Taxi, mobil yang akan mengantar tim ke Blangkejeren, Aceh dengan ongkos Rp 130.000,00/orang. Ternyata, jadwal keberangkatan ke Aceh pukul 18.30 wib (selesai magrib). Sambil menunggu, tim menyempatkan diri pergi jalan-jalan di sebuah Mall dan pasar yang tidak jauh dari Po. Raja Taxi, yaitu Medan Mall
Pukul 18.30 wib tim pun berangkat menuju Kecamatan Blangkejeren Aceh tepatnya di desa Balangjerango, desa terakhir sebelum mendaki Leuser. Perjalanan ke Kedah  dikelilingi oleh bukit barisan, jalannya sangat sepi, sedikit sekali mobil yang lewat. Perjalanan menuju Kabupaten Kedah Desa Blangjerango memakan waktu ± 8 jam.

Selasa, 03 Agustus 2010.
Pagi sekitar pukul 07.30 wib tim tiba di Kabupaten Kedah desa Blangjerango (1038 mdpl), tim langsung diantar sampai ke rumah bang Hamdan, guide yang akan mengantarkan kami ke Leuser dan ternyata supir Raja Taxi, bang Mahmudin sudah kenal akrab dengan bang Hamdan. Kami disambut ramah oleh guide dan tim pendukung yang telah berangkat 2 hari lebih dahulu dari tim inti untuk mengurus perizinan dan guide. Setelah istirahat sejenak, tim packing ulang. Semua logistik dibagi rata, sehingga berat kerel semua tim sama rata baik tim pendukung maupun tim inti.

Tim sesampainya di rumah guide tim Bang Hamdan (berdiri) langsung istirahat.
Selesai packing, tim diajak guide pergi jalan-jalan sekitar kaki pegunungan Leuser,sambil sosialisasi ke rumah Kepala Desa dan rumah Mr. Jali, guide senior sejak 1988.
 
Tim bersama Mr. Rajali Jemali (ketiga dari kiri) dan Mr. Happy happy (kedua dari kanan) di rumah Mr. Rajali yang sedang direnovasi.

Tim di rumah Pak Kades (tengah)berbagi pengalaman tentang Leuser.
Rabu, 04 Agustus 2010.
Pada pagi hari guide, bang Hamdan pergi belanja logistik dan perlengkapannya. Sedangkan tim breefing sejenak sebelum berangkat, sambil mencek kembali perlengkapan. Pukul 10.00 wib, setelah semuanya siap kami pun berangkat dengan menggunakan mobil pick up menuju Angkasan dengan perjalanan sekitar 15 menit. Hari yang cerah, matahari menampakkan belangnya dengan sinarnya yang terik, Tim meninggalkan Kedah memulai pendakian menuju Tobacco Hot.

Tobacco Hot awalnya dikenal Sinebuk, namun belakangan oleh seorang pendaki asing (yang pernah mendaki Leuser) menyebutnya Tobbacco Hot karena merupakan hamparan perkebunan tembakau yang mendapat cahaya matahari langsung, sehingga suhunya  terasa panas.
Pukul 12.30 wib kami sampai di Tobacco Hot (1667 mdpl). Kami istirahat siang di pondok Pak Ali ( N3 58.688 E97 14.581; 1549 mdpl) , guide perintis Leuser. Pak Ali adalah guide Leuser yang pertama dan orang yang menemukan puncak Leuser. Namun sekarang beliau sudah tidak mendaki lagi, selain karena usianya yang sudah lanjut, juga sudah ada generasi pengganti yaitu Mr. Jali dan guide yang lainnya.


Siang itu kami memutuskan langsung camp di pondok pak Ali. Hal ini merupakan hasil pertimbangan tim dari masukan guide bahwa apabila perjalanan dilanjutkan maka Tim harus mengambil resiko yang sangat berat yaitu nantinya tim akan camp di tempat yang sulit air dan apabila pendakian terjal Puncak Angkasan tidak berhasil dilalui, maka tim harus flying camp di pendakian terjal. Selain itu, tim ingin memaksimalkan tenaga untuk pendakian terjal esok hari.

Kamis, 05 Agustus 2010.
Tim bangun  pukul 05.00 wib, setelah shalat subuh langsung mengerjakan job masing-masing yang telah disepakati pada breefing malam tadi, ada yang mengambil air, memasak sarapan, dan packing. Pukul 07.00 wib tim sarapan dengan menu bubur kacang padi dan roti. Pukul 07.45 wib setelah selesai sarapan, packing dan streacing tim memulai perjalanan. Pukul 08.15 wib tim memulai trekking memasuki pintu rimba. Di pintu rimba tim menyempatkan mengambil beberapa dokumentasi. Setelah itu, tim melanjutkan perjalanan memasuki pendakian terjal dengan kemiringan 70-80 derajat. Pendakian ini sangat menguras tenaga tim, selain jalurnya yang tegak, juga beban kerel tim yang luar biasa berat.
Pukul 11.30 wib tiba di Simpang Angkasan (N3 58.505 E97 14.226; 2.207 mdpl) terdapat camp site yang lapang dan besar, namun tidak terdapat sumber air. Setelah istirahat sejenak, tim melanjutkan pendakian yang cukup nyaman karena tidak terlalu terjal seperti sebelumnya. Setelah 30 menit mendaki, tim mulai terasa lelah dan memutuskan ishoma siang di bawah Camp 1. Setelah ishoma, pukul 13.30 wib  tim melanjutkan pendakian. Sekitar 10 menit berjalan, tim tiba di Camp 1(N3 57.700 E97 13.163; 2.551 mdpl). Di sini terdapat sumber air seperti waterpond. Air harus disaring terlebih dahulu sebelum diminum karena banyak lumutnya. Sambil mengambil air, salah satu tim lainnya mengambil koordinat posisi tim.

Sumber air dari waterpond di Pucuk Angkasan
Setelah istirahat sejenak, tim melanjutkan pendakian yang lumayan terjal melewati batas vegetasi dan hutan lumut sambil menyusuri punggungan, kami tiba di tugu Pucuk Angkasan pada
(N3 56.132 E97 12.974 ; 2915 mdpl) pukul 18.00 wib. Tim menurun sedikit menuju sebuah savana luas untuk lokasi camp (N3 56.085 E97 12.943 ; 2737 mdpl). Dari sini kami dapat melihat jajaran puncak Loser-Leuser jauh di Selatan, terpisahkan oleh lembah yang sangat dalam dan luas. Terdapat camp site yang lapang dan air dari waterpond. Tim pun membagi job, ada yang mendirikan camp, mengambil air,membuat penerangan dan  memasak makan malam. Tim juga menimbun logistik di sini. Kami sempat menikmati suasana sunsite yang sangat indah.

Minimbun logistik di puncak angkasan
Hari semakin gelap, suhu pun semakin dingin. Pukul 19.00 wib tim makan malam dengan menu rendang dan sayur labu siam. Pukul 20.00 wib tim evaluasi dari perjalanan sehari tadi dan breefing rencana pendakian untuk esok harinya. Hasil breefing untuk esok harinya adalah Tim berangkat pukul 08.00 wib paling lambat dan target tim esok adalah Lintasan Badak.

Jum’at 06 Agustus 2010.
Pukul 05.00 wib tim sudah bangun, suhu pagi ini sangat dingin di Pucuk Angkasan, namun tidak mematahkan semangat tim untuk melanjutkan perjalanan. Seperti biasanya, tim membagi job. Setelah sarapan dan packing pukul 08.15 wib tim siap untuk melanjutkan perjalanan. Tim memulai perjalanan dengan doa menuruni Pucuk Angkasan menuju arah barat laut. Setelah menuruni lembah, tim pun mendaki lagi menuju Kayu Manis 1. Pukul 10.00 wib kami tiba di Kayu Manis 1(N3 56.416 E97 12.367 ; 1826 mdpl). Di sini terdapat 3-4 camp site dan terdapat air di waterpond. Setelah istirahat sebentar kami pun  melanjutkan perjalanan turun naik punggungan menuju Kayu Manis 2. Pukul 11.30 wib Tim tiba di Kayu M(N3 56.413 E97 11.664; 2769 mdpl)anis 2  dan ishoma siang. Karena hari ini hari Jum’at kami memutuskan untuk istirahat lebih awal dan apabila dilanjut maka tidak terkejar sampai di Kayu Manis 3. Di Kayu Manis 2 terdapat 2 camp site dan air di waterpond. Matahari sudah terik sehingga suhu terasa panas.

Pemandangan di kayu manis 3
Setelah ishoma siang, pukul 13.30 wib kami melanjutkan perjalanan naik turun punggungan menuju Kayu Manis 3. Pukul 14.45 wib Tim tiba di Kayu Manis 3 dan (N3 56.206 E97 11.316 ; 2338 mdpl) istirahat sebentar. Di sini kami tidak menemui air di waterpond. Setelah istirahat tim melanjutkan perjalanan menuju ke arah selatan menuruni lereng curam  yang panjang  dan melewati hutan lumut. Setelah menurun, mendaki sedikit Tim pun tiba di Lintasan Badak(N3 55.528 E97 10.968 ; 2338 mdpl)  pada pukul 17.00 wib. Perjalanan menuju Lintasan Badak banyak melewati kayu yang melintang sehingga memaksa kami untuk merunduk dan bahkan merangkak yang sangat menguras tenaga.
Di Lintasan Badak terdapat 4-5 campsite di tengah hutan lebat, air terdapat di waterpond.  Karena hari telah sore tim pun kembali membagi job seperti biasa, mendirikan camp, mengambil air, memasak makan malam, dan membuat penerangan. Selama perjalanan sejauh ini tim  tetap kompak, karena yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan panjang di tengah rimba dan barisan pegunungan panjang seperti pegunungan Leuser adalah kekompakan tim. Setelah makan malam masak, pukul 19.00 wib setelah shalat magrib tim pun makan malam. Setelah makan malam pada pukul 20.00 wib tim pun berkumpul melingkari api unggun untuk melakukan evaluasi dan breefing sambil minum kopi dan susu hangat. Di Lintasan Badak ini suhunya tidak terlalu dingin karena berada di tengah hutan jadi angin agak terhambat. Hasil breefing malam ini adalah tim bangun esok pukul 05.00 wib dan target esok hari adalah Savana atau pintu masuk Leuser.
Setelah breefing, tim mengobrol sebentar lalu istirahat, namun sebelum itu guide kami menutup jalan ke camp kami dengan ranting-ranting perdu agar hewan buas tidak mendekati camp kami.


Sabtu, 07 Agustus 2010.
Pukul 05.00 wib tim bangun. Aktivitas pagi ini sama dengan pagi sebelumnya. Setelah sarapan, packing dan streacing kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan dimulai dengan pendakian panjang dan cukup terjal menuju camp Pepanyi. Di tengah perjalanan kami menemukan camp nyasar (camp darurat), tidak terdapat sumber air. Pukul 10.45 wib tim tiba di camp Pepanyi, (N3 54.562 E97 10.419 ; 2442 mdpl)tim istirahat sebentar sambil menimbun logistik yang kedua kalinya. Di camp Pepanyi ini terdapat sumber air di waterpond. Tim tidak bisa terlalu lama berhenti di camp Pepanyi, karena semakin lama suhu semakin dingin. Tim pun melanjutkan perjalanan dengan pendakian panjang sampai di Singamata (N3 54.507 E97 09.931 ; 2339 mdpl) apada pukul 12.00 wib. Singamata artinya adalah sebatas pandangan mata. Di Singamata ini tidak terdapat sumber air dan hanya dataran sempit. Dari Singamata kita dapat melihat sebuah Air terjun yang besar dan sangat indah, namun terlihat kecil karena jaraknya yang jauh di arah Tenggara. Air terjun ini merupakan air terjun aliran Sungai Alas kira-kira 200 m tingginya.

Pemandangan yang terlihat dari Singamata
Pukul 13.00 wib setelah ishoma siang, tim melanjutkan perjalanan dengan mendaki sedikit menuju Pucuk Pepanyi (N3 54.523 E97 09.699 ; 2275 mdpl) dan tim istirahat sejenak kembali. Setelah itu tim mulai memasuki pendakian yang cukup terjal, panjang dan menyita tenaga menuju pintu masuk Leuser. Perjalanan menurun  ketika tim memasuki savana pertama. Pukul 15.00 wib tim tiba  di pintu gerbang Loser atau Blanbeke (N3 53.811 E97 08.698 ; 2407 mdpl) Pintu gerbang Loser ini ditandai dua buah batu bersusun tinggi mirip Chorten yang merupakan ciri khas penanda arah di Himalaya.

Pintu masuk gerbang loser
 Di sini kami menyempatkan mengambil dokumentasi beberapa saat. Kemudian kami melanjutkan perjalanan di savanna yang luas dengan pemandangan yang indah dan lepas. Pukul 15.30 wib kami tiba di camp Savana (N3 54.020 E97 08.878 ; 2428 mdpl) yang merupakan target tim hari ini, namun waktu masih cukup untuk melanjutkan perjalanan, maka target diganti dengan Sungai Alas yang tidak begitu jauh dari Savana. Perjalanan menuju Sungai Alas utama melewati savana yang luas, naik turun bukit kecil dan menyeberangi anak sungai Alas 1 dan anak sungai Alas 2. Pukul 17.00 wib Tim tiba di Sungai Alas(N3 53.056 E97 08.033 ; 2286 mdpl). Air Sungai Alas ini sangat dingin dan jernih dengan lebar sungai sekitar 10 m dan kedalamannya sekitar 50 cm (musim kemarau) dan batuan di dasar sungai ini sangat licin. Tim sempat membersihkan diri sebentar, setelah itu tim menyeberangi Sungai Alas dengan sangat hati-hati. Tim camp di seberang Sungai Alas (N3 53.038 E97 08.032 ; 2348 mdpl )  karena hari sudah sore. Tim kembali membagi job. Setelah camp berdiri, saat tim inti putri memasak makan malam, tim yang laki-laki menyempatkan untuk mandi di Sungai Alas setelah beberapa hari tidak mandi (uuhhhh pasti sangat dingin). Pukul 19.00 wib tim makan malam dengan menu sarden dan mie instan. Setelah makan malam, pukul 20.00 wib tim kembali melakukan evaluasi dan breefing. Setelah selesai evaluasi dan breefing, tim berkumpul di dekat api unggun untuk menghangatkan badan, karena suhu malam yang sangat dingin. Tidak lama berkumpul,pukul 21.00 wib tim istirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan panjang esok hari.
Minggu, 08 Agustus 2010.
Tim bangun pada pukul 06.00 wib, karena suhu yang sangat dingin akibat hujan malam tadi tim bangun kesiangan. Seperti biasanya tim melakukan job masing-masing. Setelah selesai sarapan, packing dan streacing, pukul 09.00 wib tim melanjutkan perjalanan menuju target hari ini yaitu Kolam Badak. Perjalanan melewati savana naik turun. Tim tiba di Camp Putri  (N3 52.314 E97 08.222   ; 2506 mdpl) pada pukul 10.00 wib, terdapat camp site yang luas, sebagian orang menyebutnya dengan Blang panjang. Tim melanjutkan perjalanan dengan pendakian menuju Tenggara melewati hutan perdu yang panjang. Selama perjalanan tim  banyak menemui jejak dan kotoran hewan buas seperti jejak srigala dan kambing hutan. Karena tim sudah merasa lelah dan waktu telah menunjukkan waktu makan siang, tim pun memutuskan untuk berhenti di pertengahan jalan menuju Kolam Badak (N3 51.808 E97 08.060 ; 2878 mdpl), di dataran sempit untuk makan siang. Setelah selesai makan siang, pukul 12.30 wib tim melanjutkan perjalanan. Sebelum sampai di Kolam Badak kami menemukan Camp nyasar untuk 2 camp site.  Setelah melewati satu tanjakan tibalah kami di Kolam Badak (N3 51.167 E97 08.237 ; 2715 mdpl) pada pukul 13.30 wib. Tim memutuskan untuk mendirikan camp lebih awal dengan pertimbangan jalur yang akan tim lewati setelah Kolam Badak sangat terjal dan apabila tim tidak berhasil melewati pendakian terjal tersebut dan harus sampai di Camp Bivak Kaleng, maka tim akan kekurangan persediaan air karena tidak terdapat sumber air. Waktu yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan menuju Bivak Kaleng tidak cukup. Tim menimbun logistic ke-3 di Kolam Badak.

Kolam Badak
Hujan mulai turun, tim mulai mendirikan camp. Sambil menunggu malam hari tiba, tim menghabiskan waktu dengan mengobrol, menikmati pemandangan sekitar camp, dan aktivitas lain seperti menjahit sepatu. Tak terasa senja pun tiba, tim mulai memasak untuk makan malam dan membuat penerangan. Guide kami sibuk dengan api unggunnya. Pukul 19.00 wib tim makan malam sambil menikmati api unggun. Setelah selesai makan malam, tiba-tiba hujan turun  membuat suasana menjadi dingin, sehingga memaksa tim masuk ke dalam camp, membalut diri dengan sleeping bag. Walaupun di luar hujan, tim tetap melakukan evaluasi dan breefing dari tenda yang bersebelahan. Setelah evaluasi dan breefing usai, pukul 20.30 wib tim pun istirahat.
Senin, 09 Agustus 2010.
Aktivitas pagi sama seperti pagi sebelum-sebelumnya. Setelah selesai sarapan, packing dan streacing, pukul 09.00 wib tim pun melanjutkan perjalanan. Pagi ini tim agak terlambat memulai perjalanan karena terhambat kabut yang cukup tebal. Setelah kabut mulai menghilang baru tim bias melanjutkan perjalanan. Pendakian menuju Pucuk Kolam Badak sangat terjal, tim butuh waktu satu jam untuk mendakinya. Pukul 10.00 wib tim tiba di top Kolam Badak (N3 50.969 E97 08.049 ; 2697 mdpl), perjalanan dilanjutkan karena kondisi berkabut dan angin sangat kencang menerpa tim sehingga terasa sangat dingin. Karena kencangnya angin mengakibatkan tim terpacu untuk berjalan cepat di punggungan sempit, di mana sebelah kiri dan kanan terdapat lembah yang dalam. Suhu semakin dingin ketika tim melewati hutan lumut yang lebat dan sangat lembab. Perjalanan juga banyak melewati kayu yang melintang sehingga tim harus merunduk bahkan merayap. Perjalanan naik turun dan pukul 11.15 wib tim tiba di Bivak Kaleng(N3 49.832 E97 08.486 ; 2971 mdpl). Di sini terdapat camp site yang luas dan air terdapat di waterpond. Selain itu terdapat banyak kaleng bekas yang mencirikan namanya. Dari Bivak Kaleng ini kita bias melihat puncak Loser dan Leuser, namun karena kabut yang tebal semua pemandangan indah tidak terlihat. Tim memutuskan tidak berhenti lama karena kondisi cuaca yang semakin dingin dan berkabut. Tim melanjutkan perjalanan menuju Bivak 3. Namun waktu makan siang telah tiba, pukul 12.30 wib tim berhenti di suatu Camp Tanpa Nama(N3 49.174 E97 09.482 ; 2878 mdpl). Tim makan siang seadanya dengan bubur instan karena cuaca yang berkabut dan dingin memaksa tim untuk bergerak cepat. Selesai Ishoma siang, pukul 13.30 wib tim melanjutkan perjalanan melewati jalur yang naik turun  menuju Bivak 3. Pukul 16.30 wib Tim tiba di Bivak 3 (N3 49.202 E97 10.735 ; 2932 mdpl)  setelah melewati kabut yang tebal dan cuaca dingin. Di Bivak 3 ini terdapat 5-6 camp site dengan air di waterpond.  Karena suhu turun, badan basah kuyub maka tim bergegas mendirikan camp, namun api unggun tidak bisa hidup karena kayu basah. Selain itu, tim terpaksa masak di dalam tenda, karena di luar hari hujan disertai angin sehingga suhu sangat dingin.

Camp Tanpa Nama
Pukul 19.00 wib tim makan malam di dalam tenda putri. Setelah selesai makan malam tim pendukung dan guide kembali ke tenda mereka. Pukul 20.00 wib tim melakukan evaluasi dan breefing dari tenda yang bersebelahan. Setelah evaluasi dan breefing usai, tim mengobrol sejenak sambil menunggu mata mengantuk. Pukul 22.00 wib semua tim sudah tertidur.

Selasa, 10 Agustus 2010.
Setelah sarapan, packing dan streacing, tim menyempatkan menimbun logistik ke-4 di Bivak 3. Pukul 09.00 wib perjalanan berlanjut, diawali dengan mendaki naik dan turun punggungan panjang dan melewati hutan lumut yang tebal dan sangat lembab karena hujan dan cuaca berkabut sehingga suhunya sangat dingin. Menjelang sampai di Bivak Batu, cuaca berubah menjadi cerah, sehingga kami dapat melihat pemandangan Puncak Loser, Blang Pidie dan Samudera Hindia dan Gunung Kembiri. Pemandangan yang sangat indah. Pukul 11.30 wib tim tiba di Bivak Batu (N3 48.639 E97 11.520 ; 2904 mdpl) dan ishoma siang di sana. Di Bivak Batu terdapat camp site yang luas dan air di waterpond yang berisi penuh karena hujan. Pukul 13.30 wib setelah ishoma, tim melanjutkan perjalanan menuju Krueng Kluet 1 dan Krueng Kluet 2. Tim melewati savanna dan naik turun bukit, kemudian turun terjal di hutan lumut ke Tenggara menyeberangi Krueng Kluet 1. Setelah menyeberangi sungai Krueng Kluet 1 tim melanjutkan perjalanan dengan mendaki hutan lumut lagi. Setelah tiba di pucuk, kami mendaki naik dan turun bukit sampai ke camp Krueng Kluet 2 (N3 48.058 E97 11.867 ; 2901 mdpl)  pada pukul 15.00 wib. Di sini terdapat 2-3 Campsite dan air diperoleh langsung dari Sungai Krueng Kluet 2. Karena esok memasuki bulan suci Ramadhan, tim memutuskan untuk mendirikan camp. Cuaca sedikit berkabut, Bang Hamdan (guide) sibuk menghidupkan api unggun. Sambil menunggu sore hari, salah seorang dari tim pendukung (Asep) dan bang Hamdan menyempatkan mandi di Krueng Kluet 2. Tim juga menimbun logistik ke- 5 di Krueng Kluet 2.
Pukul 18.00 wib tim mulai memasak untuk makan malam di dalam tenda karena cuaca di luar sangat dingin. Semakin mendekati malam hari, suhu semakin turun. Pukul 19.00 wib Tim makan malam di tenda tim inti putri. Begitu selesai makan malam tim pendukung dan guide langsung kembali ke tenda mereka. Cuaca di luar benar-benar terasa dingin karena hujan. Seperti biasa tim melakukan evaluasi dan breefing sebelum berangkat tidur, namun tim berbicara dari tenda yang bersebelahan. Hasil breefing antara lain adalah tim esok bangun sahur pukul 04.00 wib karena esok sudah mulai berpuasa, target tujuan tim esok adalah Puncak Loser dan tim berangkat paling lambat pukul 09.00 wib. Pukul 20.30 wib setelah tim selesai evaluasi dan breefing tim langsung istirahat karena selain cuaca yang mendukung juga fisik yang telah letih setelah lamanya perjalanan hari ini.


Rabu, 11 Agustus 2010.
Pukul 03.45 wib tim bangun sahur. Tim hanya bisa memperkirakan waktu imsak sekitar jam 05.00 wib, karena tidak ada imsyakiyah dan berada di pegunungan yang jauh dari pemukiman masyarakat. Walaupun perjalanan banyak menyita tenaga, tim berusaha untuk tetap berpuasa. Setelah imsak, tim kembali tidur. Pukul 07.00 wib tim bangun kembali untuk packing dan melanjutkan  perjalanan. Pukul 09.00 wib setelah selesai packing dan streacing tim memulai pendakian. Tim memulai dengan menyeberangi Sungai Krueng Kluet 2. Perjalanan berlanjut dengan pendakian yang sangat terjal dan melewati hutan lumut yang sangat tebal, lembab dan suhunya dingin. Pendakian ini sangat menyita tenaga tim, sampai di Top Krueng Kluet 2. Tim istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan melewati punggungan Puncak Tanpa Nama. Setelah istirahat, tim melanjutkan pendakian yang relative datar, namun ada sedikit naik dan turun bukit. Pukul 12.00 wib tim sampai di sebuah lapangan luas kelihatan seperti lapangan golf namun di bawahnya terdapat rawa-rawa apabila kita pijak maka kaki akan terbenam sampai bawah mata kaki. Sebelum menemui lapangan luas itu, tim melewati sebuah cam site yang luas yang dinamai Camp Paya. Tim melanjutkan perjalanan sedikit melewati lapangan luas tersebut menuju seberangnya yaitu Alun-alun Loser (        N3 46.336 E97 11.328 ; 3128 mdpl).Tim memutuskan untuk istirahat siang dan shalat dzuhur di sana. Air terdapat di waterpond untuk berwuduk. Pukul 13.00 wib tim kembali melanjutkan perjalanan menuju Puncak Loser dengan menurun ke lembah Loser dan mendaki tanjakan panjang sampai di Puncak Loser. Perjalanan menuju Puncak Loser tim melewati savanna yang luas dan terdapat banyak batu besar. Menjelang  tiba di Puncak Loser tim berjalan dalam kondisi hujan lebat, kabut yang sangat tebal dan suhunya sangat dingin. Walau bagaimanapun tim harus melanjutkan perjalanan sampai di Puncak Loser, tim tidak bisa mendirikan camp darurat walau sedang berada di dataran luas karena air mengalir sangat deras dari arah puncak di sepanjang jalur.  Tim sempat terpisah menjadi tiga kelompok, guide dan salah satu pendukung (Chandra) telah lebih dahulu beberapa meter dari kelompok kedua ( Dwi dan Ningsih). Sedangkan tiga orang (Asep, Lira dan Yaya) tim lagi yang tertinggal di belakang cukup jauh dari kelompok kedua. Akhirnya tim yang kelompok kedua menunggu tim yang paling belakang. Salah satu tim yang terlebih dahulu sampai kembali menjemput tim yang tertinggal setelah meletakkan kerelnya, sedangkan seorang lagi mendirikan camp karena kondisi cuaca sangat buruk dan hari sudah cukup sore. Pukul 17.00 wib tim tiba di Puncak Loser (N3 45.393 E97 10.405 ; 3414 mdpl) setelah melalui rintangan cuaca yang buruk. Di Puncak Loser terdapat sebuah Tugu, 2 camp site dan air dari waterpond yang ada di bawah tugu.

Tugu di Puncak Loser
 Setelah mengganti pakaian, tim inti mulai memasak makanan untuk berbuka puasa. Karena di luar hujan, tim terpaksa memasak di dalam tenda tim inti. Tanpa sengaja ketika memasak, terjadi kecelakaan, atap tenda terbakar terkena sambaran api kompor yang tiba-tiba membesar saat menggoreng sarden akibat minyak terlalu panas. Tim inti seketika berlari keluar tenda karena panik sedangkan tim pendukung dan guide di tenda lain susah untuk keluar dari tenda karena sudah berselimut sleeping dan pintu tenda yang susah dibuka karena panik. Akhirnya kondisi dapat ditangani, setelah kompor dimatikan.
Pukul 18.15 wib tim berbuka puasa dengan menu seadanya. Alhamdulillah walau dalam perjalanan yang berat tim tetap menjalankan ibadah puasa. Pukul 19.30 wib tim kembali melakukan evaluasi dan breefing. Sebelum istirahat hujan sudah reda, tim keluar tenda melihat pemandangan malam yang sangat indah. Tampak di kejauhan kerlap kerlip lampu Kota Banda Aceh. Sinyal HP ada kembali, walau kadang hilang.  Pukul 21.00 wib tim istirahat.
Kamis, 12 Agustus 2010.
Selesai Sahur, tim tidur kembali dan pukul 06.00 wib tim bangun untuk bersiap melanjutkan perjalanan menuju Puncak Leuser. Tim menyempatkan untuk mengabari sekre tentang kondisi tim dan tidak terlewatkan ke keluarga tercinta dan karib kerabat setelah seminggu lamanya tanpa komunikasi dengan dunia luar dan untuk mengucapkan mohon maaf lahir bathin memasuki bulan suci Ramadhan yang belum sempat terucap karena tidak ada sinyal HP. Setelah packing, yang tersisa tenda pendukung, untuk tempat semua barang karena tim menuju Puncak Leuser tanpa kerel, hanya membawa day pack dan kamera, tim mengambil beberapa dokumentasi di Pucak Loser sebelum menuju Puncak Leuser. Pagi ini kondisi cuaca cukup bersahabat, kami dapat melihat pemandangan Puncak Loser yang dikelilingi pegunungan yang membujur hijau, sungguh sangat indah. Di kejauhan tampak Kota  Banda Aceh yang sangat kecil. Jauh dari permukiman penduduk, kemungkinan hanya kami yang ada di tengah pegunungan yang masih asri.
Pukul 08.45 wib setelah mengambil dokumentasi, tim melanjutkn perjalanan tanpa kerel naik turun melalui sisi Selatan Puncak Loser. Beruntung jalur menuju Puncak Leuser terkuak dari kabut pagi ini, karena kalau tidak maka perjalanan tim ditunda sampai kabut hilang. Hal ini karena guide tidak berani membawa kami apabila kabut tebal, karena jalurnya setapak dan sempit sedangkan kiri tebing yang sangat curam dan sebelah kanannya jurang.


Perjalanan Menuju Puncak Leuser
Perjalanan menuruni lembah Loser, kemudian naik dan turun bukit kecil. Kemudian menanjak dua bukit besar yang berbatuan, dan pukul 11.00 wib tim mencapai puncak Leuser(N3 44.486 E97 09.300 ; 3119 mdpl), namun cuaca kembali berkabut. Puncak Leuser hanya terdapat dataran sempit. Sayang sekali cuaca berkabut menghalangi pemandangan yang indah di sekelilingnya. Tim istirahat sejenak, kemudian tim mulai mengambil dokumentasi. Setelah itu, tim mengibarkan bendera merah putih dan bendera MPALH sambil menyanyikan beberapa lagu kebangsaan seperti lagu Indonesia Raya, lagu Syukur dan lagu 17 Agustus dan yang terakhir tim menyanyikan lagu Mars MPALH, guide kami Bang Hamdan juga mengikuti tim bernyanyi walaupun tidak hapal. Setelah itu, tim melanjutkan mengambil dokumentasi sebentar, namun karena cuaca tidak bersahabat tim langsung turun.

Tim di Puncak Leuser
 Selama perjalanan tim menuju Puncak Loser kembali, tim diterpa gerimis. Sebelum tim kembali ke Puncak Loser, tim menyempatkan singgah di Zona ( semacam telaga yang sangat dalam) dan mengambil beberapa dokumentasi. Perjalanan dilanjutkan mendaki dan menurun diringi gerimis yang semakin lebat. Pukul 14.30 wib tim tiba di Puncak Loser dalam keadaan basah kuyub, kemudian bergegas mempacking barang-barang yang tersisa. Hujan semakin lebat dan kabut semakin tebal, namun tim tetap melanjutkan perjalanan karena sudah terlanjur basah dan barang sudah terpacking. Tim melanjutkan perjalanan turun menuju Alun-alun Loser. Selama perjalanan tim diterpa badai, kabut tebal, dan cuaca dingin, apabila tidak bergerak akan membeku. Air mengalir deras, membanjiri jalur turun. Kondisi cuaca yang sangat buruk berkurang setelah tim meninggalkan Puncak Loser dan tiba di Alun-alun Loser pada pukul 17.00 wib. Tim bergegas mendirikan camp seadanya, karena kondisi tim yang sudah kedinginan dan basah kuyub. Cuaca di Leuser benar-benar mudah berubah seketika.
Setelah tim mengganti pakaian, tim memasak makanan untuk berbuka puasa. Pukul 18.20 wib tim berbuka puasa di tenda tim inti. Setelah makan, tim pendukung dan guide langsung kembali ke tenda mereka. Kabut dan badai masih berlanjut. Semua barang-barang tim basah kecuali yang terpacking di dalam kerel. Malam ini, tim benar-benar lelah sehingga lupa melakukan evaluasi dan breefing. Pukul 20.30 wib tim sudah tertidur.
Jum’at 13 Agustus 2010.
Setelah sahur, tim tidur kembali sampai pukul 08.00wib. Rencananya tim akan melanjutkan perjalanan, namun ketika melihat kondisi di luar hujan lebat dan kabut tebal maka tim memutuskan menunda perjalanan sampai hujan sedikit reda dan kabut sedikit terkuak.  Seandainya hujan dan kabut tidak juga berkurang, maka tim terpaksa camp semalam lagi di Alun-alun Loser, pagi esok baru melanjutkan perjalanan. Tim tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan karena mempertimbangkan kondisi fisik tim yang telah terkuras selama delapan hari dan kondisi suhu sangat dingin, ditakutkan tim akan terserang hipotermia.
Alhamdulillah, pukul 12.00 wib hujan reda walau masih menyisakan gerimis dan kabut mulai berkurang. Tim bergegas packing dan menghidupkan api unggun untuk mengeringkan pakaian yang basah. Setelah siap semua, pukul 13.30 wib tim melanjutkan perjalanan menembus kabut tebal, bergegas melintasi Camp Paya, tanpa henti menuju Simpang Tanpa Nama, naik turun beberapa bukit. Perjalanan berlanjut tanpa berhenti menembus kabut dan hujan menuruni lembah hutan lumut yang tebal dan menyeberangi Krueng Kluet 2. Pukul 16.00 wib tim tiba di camp Krueng Kluet 2. Hujan telah reda namun cuaca masih terasa sangat dingin karena pakaian kami basah kuyub. Tim membagi job untuk mendirikan camp, mengambil air, membuat penerangan dan memasak untuk berbuka puasa. Pukul 18.15 wib tim berbuka puasa dengan menu seadanya. Pukul 20.00 wib tim melakukan breefing dan evaluasi dan pukul 21.00 wib tim istirahat.

Sabtu, 14 Agustus 2010.
Setelah sahur, tim tidur sampai pukul 07.00 wib. Setelah packing dan steracing tim melanjutkan perjalanan ke arah Krueng Kluet 1, menyeberang kemudian mendaki naik dan turun menuju Bivak Batu. Setelah tiba di Bivak Batu tim melanjutkan perjalanan melalui hutan lumut menuju bivak 3. Pukul 12.00 wib tim tiba di Bivak 3 dan istirahat siang. Pukul 12.30 wib tim  melanjutkan perjalanan menuju Bivak Kaleng. Cuaca cukup mendukung sehingga kami dapat melihat pemandangan sekitar. Ketika hampir tiba di Bivak  Kaleng salah satu tim mengalami trouble dimana kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan  perjalanan disamping itu dia  juga sedang menjalani puasa. Pelann-pelan akhirnya kami tiba juga di Bivak Kaleng jam 17.00 wib. Tim memutuskan untuk mendirikan camp. Beruntung sekali cuaca berubah cerah dan matahari tiba-tiba muncul sehingga kami dapat menjemur pakaian dan peralatan yang basah. Pukul 18.30 wib tim berbuka puasa dan  makan dengan menu seadanya. Pukul 19.30 wib tim melakukan evaluasi dan breafing. Pukul 21.00 wib tim memutuskan untuk istirahat.

Minggu, 15 Agustus 2010.
Setelah sahur tim tidur kembali dan bangun pukul 07.00 wib. Setelah packing tim  melanjutkan perjalanan naik turun beberapa  bukit menuju kolam badak. Sebelum tiba di Kolam Badak, cuaca sangat  mendukung, kabut tidak terlihat lagi sehingga  kami dapat melihat pemandangan yang sangat indah dan menyempatkan mengambil beberapa dokumentasi. Di sebelah kiri kami dari kejauhan terlihat 2 buah air terjun aliaran dari sungai Kreung Kluet. Perjalanan berlanjut menuruni punggungan panjang dan pukul 11.00 wib tim tiba di Kolam Badak. Setelah istirahat sebentar dan mengambil logistic yang ditimbun tim melanjutkan perjalanan melewati punngungan panjang dengan berlari tanpa henti menuju Camp Puteri. Pukul 12.00 wib tim tiba di camp putri dan istirahat  siang. Pukul 13.30 wib tim melanjutkan perjalanan karena gerimis mulai turun. Perjalanan naik turun melewati bukit savanna menuju Sungai Alas Utama. Pukul 14.00 wib tim tiba di Sungai Alas Utama dan istirahat sambil mandi. Hujan mulai turun tim   melanjutkan perjalanan naik turun bukit-bukit savanna kecil melewati anak sungai alas 3,2 dan 1 menuju Camp Savana. Pukul 16.00 wib tim sampai di camp savanna dan mendirikan camp. Pukul 18.30 wib tim berbuka puasa dengan menu seadanya. Kemudian pukul 20.00 wib dilanjutkan dengan evaluasi dan breafing. Pukul 21.00   kami memutuskan untuk tidur.

Perjalanan Turun Menuju Camp Puteri

Senin, 16 Agustus 2010.
Setelah selesai sahur tim tidak tidur kembali karena tim harus berangkat pagi. Setelah packing dan steracing, pukul 07.00 wib tim melanjutkan perjalanan. Sekitar 10 menit berjalanan tim tiba di pintu gerbang Loser dan mengambil  beberapa dokumentasi sebentar. Perjalanan  berlanjut menuruni pungungan panjang Pepanyi kemudian mendaki beberapa tanjakan yang sangat begitu melelahkan. Sampai di top Pepanyi tim menurun melewati Singamata terus turun lagi kemudian singgah mengambil logistic  di camp Pepanyi terus lanjut perjalanan turun sampai lintasan badak. Di sepanjang perjalanan guide mengambil rotan untuk bahan membuat gelang. Dari Lintasan Badak tim melanjutkan perjalanan mendaki punggungan yang terjal menuju Kayu Manis 3, kemudian naik turun lagi menuju Kayu Manis 2. Namun dalam perjalanan salah satu  tim pendukung mengalami trouble, dimana kondisi fisiknya lemas karena sedang menjalani puasa. Tim melanjutkan perjalanan pelan-pelan menuju Kayu Manis 2, dan pukul 14.00 wib tim akhirnya memutuskan untuk camp di Kayu Manis 2 karena  kondisi tim yang tidak dapat dipaksakan lagi. Menjelang berbuka puasa tim istirahat karena cuaca tidak mendukung untuk keluar tenda. Pukul 17.00 wib tim memasak makanan untuk berbuka puasa dengan menggunakan kayu karena persediaan gas sudah habis. Pukul 18.30 wib tim berbuka puasa dengan menu yang sangat sederhana sekali karena logistic sudah menipis, kemudian dilanjutkan dengan breafing dan evaluasi. Pada pukul 21.00 wib tim istirahat dan tidur.

Selasa, 17 Agustus 2010
Pukul 04.00 wib tim bangun dan kemudian sahur dimana sebelumnya makanan buat sahur sudah dimasak malam harinya. Setelah sahur tim tidur lagi sampai jam 10.00 wib kemudian packing untuk melanjutkan perjalanan menuju Kedah. Setelah streacing dan dokumentasi sebentar tim melanjutkan perjalanan melewati Kayu Manis 1 kemudian lanjut menuju pucuk angkasan. Pukul 11.30 wib, tim sampai di Pucuk Angkasan dan mengambil timbunan logistic. Setelah istirahat sebentar tim mendaki sedikit kemudian menurruni punggungan panjang sampai di Camp1, istirahat sebentar. Perjalanan di lanjutkan menuuni punggungan yang terjal sambil berlari tanpa henti hingga terjatuh ( sakiik woiiiiiiiiiiiiii)  menuju Simpang Angkasan. Tim istirahat sebentar sambil menunggu tim yang tertinggal di belakang. Setelah semua tim berkumpul perjalanan di lanjutkan menuruni punggungan yang sangat terjal dan tim tidak terelakkan dari trouble jatuh. Pukul 15.00 tim sampai di Tobacco Hot. Setelah istirahat sebentar dan mengobrol dengan keluarga Pak Ali tim melanjutkan perjalanan menuju Kedah. Pukul 17.00 wib tim tiba di rumah Bang Hamdan. Sebelum pulang ke rumah bang Hamdan, kami sempat singgah ke rumah Mr. Jali. Di sana kami bertemu dengan tim dari PA dari Bandung dan beberapa pemuda lainnya. Kami hanya singgah sebentar karena waktu berbuka puasa hampir tiba.
Sesampai di rumah Bang Hamdan, tim istirahat sejenak. Tim mandi dan bersih-bersih sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Rabu, 18 Agustus 2010.
Selesai sahur dan shalat subuh, tim tidur kembali. Tim bangun sekitar pukul 10.00 wib. Hari ini tim khususkan waktu untuk istirahat dan mencuci pakaian dan perlengkapan pribadi. Sambil istirahat tim

Kamis, 19 Agustus 2010.
Seperti biasa selesai sahur dan shalat subuh tim kembali tidur, karena fisik tim masih butuh pengembalian tenaga dengan istirahat yang lebih. Tim bangun sekitar pukul 09.00 wib. Karena urusan perizinan dengan pihak TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) belum selesai saat tim mulai mendaki, maka ketua tim (Lira) dan salah satu tim pendukung (Chandra) kembali menemui pihak TNGL dan menyelesaikannya. Sambil ke TNGL mereka juga pergi memesan tiket Travel untuk tim kembali ke Medan. Awalnya tim berencana untuk jalan-jalan dahulu di Kedah sebelum pulang ke Padang, namun karena bang Hamdan, guide yang rumahnya kami tempati selama di Kedah akan berangkat mendaki lagi membawa bule, kami pun memutuskan untuk mempercepat kepulangan kami ke Padang. Pukul 17.30 wib menjelang berbuka puasa tim dijemput travel  BTN yang akan membawa kami ke Medan.
Jumat, 20 Agustus 2010.
Sekitar pukul 05.00 wib kami masuk Kota Medan dan kami diturunkan langsung di PO. ALS. Kemudian tim istirahat di ruang tunggu sambil menunggu loket karcis buka. Setelah membeli karcis, tim inti menyempatkan berjalan-jalan melihat kota Medan sambil menunggu keberangkatan pada pukul 13.00 wib.
Pukul 14.00 wib tim meninggalkan kota Medan menuju Padang Kota Tercinta, kembali ke sekre dan rutinitas hidup.
Sabtu, 21 Agustus 2010.
Leatariiiiii…….sekret tercinta
Pukul 14.00 wib tim memasuki kota Padang. Pukul 14.45 wib tim tiba di sekre tercinta dengan selamat dan segudang cerita yang akan disampaikan kepada anggota yang lain. Seolah tidak percaya setelah 3 minggu lamanya menjalani perjalanan yang bermacam rasa. Tim disambut dengan suka cita oleh panitia dan teman-teman yang lain dan selain itu panitia menyiapkan buka puasa yang special untuk menyambut kepulangan tim yang telah mensukseskan ekspedisi. Terima kasih Tuhan dan dukungan semua pihak.

Tim sampai di sekre tercinta MPALH UNP
Makasih buat semua nya,,,selesai sudah perjalanan ini kawan tapi tidak sampai disini perjalanan mu karena masih banyak pengalaman yang menunggu mu di luar sana jadi Tetap semangat N terus berjuang…..GaNbate All..